"Jenny! Awas ada CatShit! (Red: Ketsyit) kataku sambil menarik rambutnya yang berwarna hitam yang mengkilap itu. Rambutnya sangat licin, sehingga tanganku menjadi lembut. "Ketsyit itu apa?" tanya Jenny dengan muka konyolnya.
Ya, Jenny memang murid terkonyol di WC Cewek. Mengapa kubilang konyol? Lihat saja. Matanya yang besar dan melotot seperti mau keluar, hidungnya yang kurus bagaikan tubuh Ivan Gunawan, dan bibirnya yang agak masuk kedalam bagaikan sumur di halaman belakang rumahku memoles wajahnya yang dipenuhi oleh warna putih. Ya, dengar-dengar dia suka memakai bedak putih. "CatShit itu tai kucing." kataku dengan muka bete.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang menyergap! TOLONG TOLONG AKU DICULIK. Aku dikurung di sebuah kerangkeng berwarna hitam yang mengkilap dengan taburan kristal merah di sisinya. Aku pun tertawa. Hahaha. Aku tahu, ini hanyalah kristal plastik. Lalu aku pun segera keluar dari kerangkeng itu karena tidak ditutup. Aku berjalan dengan santainya ke minimarket yang bernama Aldamaret. Aku segera menuju ke kumpulan coklat. Aku pun memilih coklat yang bernama SilverKing. Itu adalah coklat favoritku, karena saat kugigit, coklat tersebut menempel di lidahku yang masih peka ini. Aku segera memilih yang versi Dairy Mils. Aku pun segera membuka dan menggigitnya, "Enak." kataku, tapi sayangnya aku tidak membawa uang, jadi aku mengutang dulu. Aku pun pergi mencari angkutan umum.
Aku pun menemukan dan memasuki angkutan umum yang pas dihatiku, karena warnanya hitam yang mengkilap dengan taburan kristal merah di sisinya. Aku pun tertawa. Hahaha. Aku tahu, ini hanyalah kristal plastik. Lalu aku pun segera keluar dari angkutan itu karena tidak ditutup. Aku berjalan dengan santainya ke minimarket yang bernama Aldapril. Aku segera menuju ke kumpulan coklat. Aku pun memilih coklat yang bernama Dogburry. Itu adalah coklat favoritku, karena saat kugigit, coklat tersebut meleleh di lidahku yang masih peka ini. Aku segera memilih yang versi Dairy Meels. Aku pun segera membuka dan menggigitnya, "Enak." kataku, tapi sayangnya aku tidak membawa uang, jadi aku mengutang dulu. Aku pun pergi mencari rumahku.
Saat tiba di rumah, aku dikejutkan dengan Bunda-ku yang menjerit, "DE UDAH PULANG?!?!" sambil membawa sepiring penuh sayur kesukaan Popeye, sayur kangkung. "Iya" jawabku. Aku terharu karena ternyata aku mempunyai piring, kurasa aku hanya mempunyai 0 piring selama hidupku. Aku sangat gembira, aku memeluk Bunda ku yang sedang memegang piringnya. Aku menyenggol piringnya dan piringnya pun pecah. Aku pun segera mencari angkutan umum untuk pulang ke rumahku yang sebenarnya, karena itu bukan rumahku. Melainkan rumah Jenny.
No comments:
Post a Comment